Tuesday, January 10, 2012

Bahan-Bahan Tepak Sireh

Dalam adat bersirih, setiap bahan yang terkandung mempunyai pengertian dan membawakan maksud tertentu.
 

Kelengkapan tepak sirih
Komponen yang melengkapi tepak sirih terdiri drpd combol, bekas sirih, kacip,gobek,celepa,ketur,dan bujam epok. Tetapi pada saat ini, bujam epok sudah jarang dipakai sebagai peralatan pelengkap tepak sirih.
 
Combol
Combol merupakan komponen tepak sirih yang berjumlah empat atau lima buah, untuk menyimpan pinang, kapur,gambir,tembakau dan bunga cengkeh. Combol berbentuk bulat dan tertutup,pada bagian bawah datar agar dapat diletakkan dengan baik. Biasanya combol untuk kapur berbentuk silinder atau agak berbeda dengan yang lain. Combol dibuat dari bahan logam seperti tembaga,perak,atau berlapis emas.
 
Bekas sirih
Adakalanya sirih tidak dimasukkan menjadi satu kedalam tepak sirih, tetapi dimasukkan tersendiri dalam bekas sirih. Bekas sirih biasanya dibuat dari logam atau perak,walaupun ada juga yang terbuat dari gading gajah. Agar bekas sirih tampak cantik. Adakalanya disalutkan emas dan diukir dengan berbagai corak ukiran melayu seperti awan larat,bunga kundur,bunga ketang duri,bunga petola,pucuk rebung,ukiran tebuk,dan corak –corak lain.Untuk menambah keindahan, pada bagian badan dan disekeliling mulutnya dibuat berlekuk-lekuk. Bekas sirih berbentuk pipih,dengan bagian mulut(atas) agak lebar dan sedikit menguncup dibagian bawah.Ukuran bekas sirih pada umumnya sekitar 8 cm pada bagian mulut,6cm pada bagian bawah, dan tinggi 10cm. 
 
Kacip
Kacip berupa alat yang berfungsi seperti pisau pemotong terdiri atas bilah tajam yang dapat bergerak bagian atas dan bagian tumpul yang kokoh pada bagian bawah. Kacip digunakan untuk memotong atau mengiris buah pinang, atau obat obat tradisional yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan.Kacip dibuat dari logam kera, namun ada juga yang dibuat dari tembaga atau perak sehingga tidak hanya berfungsi sebagai pemotong melainkan juga sebagai peralatan yang indah.Karcip dibuat dalam ukuran antara 10cm hingga 22 cm, walaupun ada juga yang berukuran lebih dari itu. Pada dasarnya bentuk kacip serupa,yaitu terdiri atas dua bilah mata yang bertaut dan mempunyai hulu atau tangkai pada kedua bilahnya.
Didalam tepak sirih, kacip disusun bersebelahan dengan daun sirih yang tersusun rapi. Kacip merupakan perkakas penting selain gobek untuk melengkapi keserasian sebuah tepak sirih. Kacip juga dijadikan sebagai perkakas penting dalam berbagai upacara adat resam melayu. Dalam adat “ melenggang perut “ kacip digunakan sebagai persyaratanyang harus ada. Ketika bayi baru lahir , kacip diletakkan dibagian atas kepala atau bawah bantal pada saat bayi tidur. Ada kepercayaan, bahwa kacip akan menjauhkan bayi dari segala macam gangguan makhluk halus. 
 
Gobek
Gobek terbuat dari logam dan  dan terdiri atas dua komponen. Komponen pertama berbentuk silinder yang berlubang dibagian tengahnya. Pada bagian ujung, silinder ini ditutup dengan sumbat kayu dengan ukuran yang sama besarnya dengan lubang silinder.komponen ini disebut dengan ibu gobek. Komponen yang satu lagi dinamakan anak gobek, memiliki ukuran yang lebih kecil, terdiri atas besi padu yang dibagian ujungnya berbentuk seperti mata kapak serta mempunyai hulu dibagian pangkalnya. Pada bagian ibu dan hulu anak gobek diukir dengan berbagai corak yang menarik, sesuai dengan budaya setempat. Alat ini berfungsi seperti antan dan lesung. Daun sirih yang telah dilengkapi dengan pinang, gambir,kapur, dan  cengkeh  dimasukkan kedalam gobek dan di tumbuk hingga lumat. Setelah lumat, tutup kayu di ujung silinder ddi dorong dengan anak gobek, sehingga bisa dikeluarkan dan siap dimakan. Gobek dipakai oleh para nenek  yang sudah tidak mempunyai gigi dan tidak bisa lagi mengunyah sirih.
 
Ketur
Ketur adalah tempat berludah. Sirih yang dimakan dengan kapur, gambir,dan pinang akan menghasilkan ludah yang berwarna merah, pekat,dan kotor,sehingga orang yang makan sirih harus sering meludah.ketur berbentuk seperti labu sayung, dengan bagian mulut agak lebar berkeluk keluk atau bulat seperti pinggan makan, menggelembung dibagian tengah serta mempunyai kaki yang berbentuk setengah bola. Tetapi ada kalanya, bekas kaleng yang terbuat dari seng atau timah dipakai sebagai ketur. Ketur yang khusus dibuat untuk tempat berludah biasanya dibuat dari tembaga.Tinggi ketur antara 20 cm hingga 25 cm, cukup berat karena terbuat dari bahan logam tembaga.Bobot yang berat ini diperlukan, agar keturtidak mudah terguling, yang akan membuat isinya tumpah dan mengotori lantai. Ketur hanya digunakan jika orang makan sirih didalam rumah, tidak pada waktu bepergian.Setiap hari harus dibersihkan,agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Pinang
Digambarkan sebagai lambang keturunan orang yang baik budi pekerti, tinggi darjatnya serta jujur. Bersedia melakukan sesuatu perkara dengan hati terbuka dan bersungguh-sungguh

Sirih
 Memberi arti sifat yang merendah diri dan sentiasa memuliakan orang lain, sedangkan dirinya sendiri adalah bersifat pemberi.

Kapur
 Melambangkan hati seseorang yang putih bersih serta tulus, tetapi jika keadaan tertentu yang memaksanya ia akan berubah lebih agresif dan marah.

Gambir
Dengan sifatnya yang kelat kepahit-pahitan memberikan arti ketabahan dan keuletan hati.
 

Tembakau (inside)
Melambangkan seseorang yang berhati tabah dan sedia berkorban dalam segala hal

Cengkih



Tepak sirih digunakan sebagai perangkat yang tidak boleh dilupakan dalam acara-upacara resmi adat. Oleh karena tepak sirih merupakan simbol yang memiliki arti penting, maka pemakaiannya tidak bileh sembarangan. Didalam tepak sirih terdapat combol (cembul) yang digunakan untuk menyimpan ramuan sirih pinang. Combol ini disusun mengikuti  aturan yang telah ditetapkan.
Bagian dalam tepak sirih yang lengkap dibagi menjadi dua bagian. Di bagian atas ditempatkan empat combol dengan susunan tertentu, yaitu pinang, kapur, gambir,dan tembakau. Dibagian bawah disusun cengkih, sirih, dan kacip. Pada tepak sirih yang berbentuk bulat, combol disusun melingkar sesuai dengan urutannya.

Bagi masyarakat Melayu, sirih disusun sedemikian rupa untuk menunjukkan tertib ketika mengapur sirih, yang dahulu didahulukan dan yang kemudian dikemudiankan. Daun-daun sirih yang disusun dalam tepak sirih hendaklah dilipat bersisip antara satu sama lain dan disamakan tangkainya, disusun sebanyak lima atau enam helai dalam satu baris.
 
Satu tepak sirih selalunya mengandungi lima susun sirih tadi(nombor ganjil). Sirih yang berlipat ini wajib dibuat kerana hendak mengelak dari terlihat ekor sirih itu. Ekor sirih tidak boleh dinampakkan kerana dianggap satu keadaan yang kurang sopan dan tidak menghormati tamu. Tepak sirih yang telah lengkap ini dihias dengan bunga dan dibungkus dengan kain songket.

0 comments:

Post a Comment